Manajemen Kelas: 5W 1H
Dalam proses
belajar mengajar di kelas, sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran
ada hal yang harus dilakukan oleh guru yaitu mengelola kelas. Mengelola
kelas adalah kegiatan mengatur sejumlah sumber daya yang ada di kelas
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai secara
efektif dan efisien. Banyak orang berpendapat kegiatan mengelola kelas
sama dengan managemen kelas. Para ahli menyatakan bahwa manajemen
merupakan suatu proses tertentu yang menggunakan
kemampuan atau keahlian untuk mencapai suatu tujuan yang di dalam
pelaksanaannya dapat mengikuti alur keilmuan secara ilmiah dan dapat
pula menonjolkan kekhasan atau gaya manajer dalam mendayagunakan
kemampuan orang lain.
Hubungannya
dengan kegiatan pembelajaran di kelas, manajemen kelas sangat diperlukan
untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan
serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan
kemampuan. Manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan
proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah
pada penyiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga,
pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi
proses belajar mengajar dan pengaturan waktu sehingga pembelajaran
berjalan dengan baik dan tujuan dapat tercapai. Manajemen kelas juga
merupakan suatu seni mengoptimalkan sumber daya kelas bagi penciptaan
proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Sehingga dalam perkembangannya, manajemen kelas merekomendasikan pengelolaan kelas dengan pendekatan
inovasi, semua sumber daya kelas selalu berada dalam kondisi yang dapat
menimbulkan perhatian, motivasi, dan suasana yang menyenangkan peserta
didik untuk merespon materi pelajaran.
WHO (SIAPA)
Manajemen kelas merupakan kesatuan kegiatan yang menjadi tanggung jawab seluruh komponen kelas yang melibatkan guru dan siswa. Seorang
pendidik atau guru perlu menguasai banyak faktor yang mempengaruhi
motivasi, prestasi dan perilaku siswa mereka. Lingkungan fisik di kelas,
level kenyamanan emosi yang dialami siswa dan kualitas komunikasi antar
guru dan siswa merupakan faktor penting yang bisa memampukan atau
menghambat pembelajaran yang optimal. Guru bertanggung jawab atas
seluruh siswa. Guru melaksanakan manajemen kelas
sebagai proses pemapanan dan pemeliharaan (establishing and maintaining)
lingkungan belajar yang efektif
Peran guru
sebagai ujung tombak pendidikan amat strategis dalam mengembangkan
potensi siswa. Karena itu penguasaan pengelolaan kelas mutlak harus
dikuasai. Pengelolaan kelas meliputi ruang, waktu, bahan ajar bersama
metode pembelajarannya serta perangkat evaluasinya.
Siswa sebagai
subjek pembelajaran pun tak lepas dari tugas mengelola kelas dan dirinya
sendiri. Kegiatan mengelola kelas yang dapat dilakukan siswa misalnya
membantu guru mengatur layout belajar di kelas dan berbagai pajangan
kelas sesuai dengan keinginannya sehingga suasana pembelajaran akan
terasa nyaman dan menyenangkan dengan kondisi kelas yang telah diaturnya
sendiri. Sebagai usaha mengatur dirinya sendiri, siswa diharapkan untuk
selalu berpartisi aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga akan
tercapai tujuan yang diharapkan bersama.
WHEN (KAPAN)
Manajemen kelas
meliputi ruang, waktu, bahan ajar bersama metode pembelajarannya serta
perangkat evaluasinya. Sehingga manajemen kelas berangkat dari
penyusunan perangkat persiapan hingga terwujudnya rencana pelaksanaan
pembelajaran, instrumen ini sudah dapat menggambarkan keadaan kelas dan
memprediksi bagaimana guru menjalankan fungsinya di depan kelas. Ketika
di dalam kelas, adalah bagaimana pembelajaran dapat berjalan dengan baik
dan efektif sehingga tidak ada semua waktu yang digunakan adalah
berharga dan bermakna. Pun setelah kegiatan di kelas selesai, bukan
berarti tugas manajemen telah selesai pula, tapi perlu diadakan evaluasi
terhadap apa yang telah dilaksanakan di kelas dan analisis untuk
kegiatan selanjutnya yang lebih baik.
WHERE (DIMANA)
Seperti telah
dijelaskan di atas bahwa manajemen merupakan suatu system. Pokok
pelaksanaan manajemen kelas tentunya adalah di dalam kelas, namun bukan
berarti keadaan di luar kelas tidak ikut berperan dalam pelaksanaan
manajemen. Diketahui bahwa manajemen meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Sebagai acuan
pelaksanaan kegiatan di dalam kelas, setidaknya kita mempunyai rencana
yang telah disusun sedemikian rupa sebelum kegiatan berlangsung, yang
akan lebih efektif dilakukan di luar kelas sehingga tidak mengganggu
kegiatan di dalam kelas. Dan evaluasi terhadap kegiatan juga sebaiknya
dilakukan di luar kelas sambil menganalisis perencanaan pada kegiatan
selanjutnya. Jadi proses manajemen kelas ini selalu berkaitan antara
kegiatan yang telah lalu dan yang akan dilakukan.
WHY (MENGAPA)
Setiap kegiatan manusia tidaklah lepas dari proses perencanaan dan pelaksanaan
sebagai usaha untuk mendapatkan hasil yang optimal. Tak ubahnya dalam
kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas, membutuhkan
suatu proses runtut sehingga akan tercapai tujuan yang diharapkan. Semua
itu dikemas dalam suatu manajemen yang diatur oleh subjek kegiatan
terhadap objek kegiatan yang dilakukan. Namun dalam kenyataan di
lapangan, masih banyak guru yang tidak mengetahui secara mendalam apa
yang sebenarnya mereka lakukan terhadap kondisi kelas dan peserta
didiknya. Padahal, apabila dipelajari secara komprehensif dan
diterapkan secara konsisten, manajemen memberikan arah yang jelas,
langkah yang teratur dan keberhasilan dan kegagalan dapat
mudah dievaluasi dengan benar, akurat dan lengkap sehingga dapat
dijadikan bahan pembelajaran bagi tindakan selanjutnya.
HOW (BAGAIMANA)
Seorang guru
dapat menggunakan pendekatan-pendekatan dalam mengelola kelas. Hal ini
bertujuan untuk mendekati peserta didik, sehingga tujuan dari
pendidikan tercapai. Pengelolaan kelas yang dilakukan guru adalah untuk
meningkatkan kegairahan belajar anak didik baik secara berkelompok
maupun secara individual. Adanya hubungan yang harmonis antara guru
dengan anak didik, dan tingginya kerjasama di antara anak didik
tergambar dalam bentuk interaksi. Lahirnya interaksi yang optimal tentu
saja bergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam pengelolaan
kelas.
Berbagai yang dapat dilakukan dalam manajemen kelas antara lain: menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalaui penggunaan disiplin (pendekatan otoriter), menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui intimidasi (pendekatan intimidasi), memaksimalkan kebebasan siswa (pendekatan permisif), menciptakan suasana kelas dengan cara mengikuti petunjuk/resep yang telah disajikan (pendekatan buku masak), menciptakan suasana kelas yang efektif melalui perencanaan pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan dengan baik (pendekatan instruksional), mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan dengan mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan (pendekatan perubahan perilaku), mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif (pendekatan penciptaan iklim sosio-emosional), menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif (pendekatan sistem sosial), mendorong perkembangan dan kerja sama kelompok (pendekatan kerja kelompok),
menekankan pada potensialitas, kreatifitas, dan inisiatif wali atau
guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan tersebut berdasarkan
situasi yang dihadapinya (pendekatan elektis atau pluralistik),
menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreativitas peserta didik
dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, serta
menerapkannya dalam kehidupan (pendekatan keterampilan proses), meningkatkan ketertiban peserta didik melalui pendayagunaaan lingkungan sebagai sumber belajar (pendekatan lingkungan), mengacu pada penglihatan sesuai dengan keadaan sebenarnya (pendekatan kontekstual), dan melakukan serangkaian pengalaman belajar yang berpusat pada sebuah pokok pelajaran/tema (pendekatan tematik).
Sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2011/09/21/manajemen-kelas-5w-1h-397500.html
0 komentar:
Posting Komentar